Foto: Instagram @bjork
Björk meminta pembebasan teman masa kecilnya, musisi Magga Stína, yang ditahan oleh pasukan Israel saat misi kemanusiaan ke Gaza pada Selasa (7 Oktober).
Awal pekan lalu, Magga bergabung dengan salah satu dari sembilan kapal baru sebagai bagian dari Global Sumud Flotilla, konvoi yang bertujuan memecahkan pengepungan Israel di Gaza untuk mengirimkan bantuan medis, makanan, dan air ke warga sipil di wilayah tersebut.
Ketika Global Sumud Flotilla pertama kali berlayar pada September dengan lebih dari 40 kapal, itu menjadi konvoi maritim terbesar yang dipimpin warga sipil dalam sejarah. Pekan lalu, setiap kapal dalam misi itu dicegat oleh pasukan Israel saat mendekati Gaza.
Sembilan kapal baru dikerahkan dalam misi awal pekan ini, membawa pekerja medis, jurnalis, aktivis, dan musisi - termasuk Magga, dilaporkan orang Islandia pertama yang bergabung dengan flotilla.

"Teman masa kecil saya, musisi Magga Stína, baru saja diculik oleh tentara Israel," kata Björk dalam pernyataan di Instagram pada 8 Oktober.
"Dia berlayar di kapal mengikuti Greta Thunberg dalam upaya membuka jalur bantuan internasional ke Gaza. Saya percaya aktivisme sangat beragam seperti manusia. Saya mendukung Magga Stína dan Greta melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan genosida di Palestina," tambahnya.
Björk mencatat bahwa Islandia "telah menjadi yang pertama mengakui kemerdekaan banyak negara kecil," mengacu pada keputusan negara itu untuk mengakui negara Palestina pada 2014.
"Meski kami sedikit, suara kami penting," kata Björk. "Kami dapat terus menjadi contoh memiliki keberanian untuk melawan penindasan dan mewakili perdamaian," lanjutnya. "Itu ilegal untuk membuat orang kelaparan dan menghalangi makanan sampai ke anak-anak."
Björk mendesak otoritas Islandia untuk "mengikuti dukungan mereka sendiri untuk Palestina 11 tahun lalu", dan menghentikan semua interaksi bisnis dengan Israel sampai "genosida di Gaza berhenti".
"Dalam semangat yang sama, saya meminta seluruh dunia untuk membawa setiap sandera negara pulang," tambahnya, meminta "kembalinya Magga dengan selamat" ke rumah.
Dua pekan lalu, Björk menjadi artis terbaru yang bergabung dengan boikot No Music For Genocide, mengonfirmasi bahwa dia akan menghapus musik dari layanan streaming di Israel sebagai respons terhadap kekerasan terus-menerus terhadap rakyat Palestina. Artis lain yang telah menandatangani janji itu termasuk Arca, Massive Attack, Fontaines D.C, dan Kelela.
Teks: Riki Noviana
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar